REKANAN

Rabu, 05 Januari 2011

MORFOLOGI JAMBU BIJI


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Semakin masa mengalami kemajuan, kesadaran untuk merawat dan menjaga lingkungan semakin menurun, banyak hal – hal kecil yang seharusnya butuh perhatian malah terabaikan begitu saja.
Beberapa tahun terakhir ini muncul film futuristik yang berkisah tentang masa depan bumi, dalam film itu di gambarkan dunia kelak akan kering kerontang. Tidak ada lagi pohon yang rimbun, tidak ada pula hutan yang hiaju sebagai penggantinya lahirlah padang gersang dan runtuhan bangunan berserakan, mengerikan !
Apa yang dikisahkan dalam film tersebut bisa menjadi kenyataan bila manusia tidak berhati – hati mengelola lingkungan hidup dalam pengelolaan lingkungan hidup, satu aspek yang perlu mendapat perhartian manusia adalah tumbuhan hidup, manusia tidak boleh menebangi tumbuhan – tumbuhan begitu saja untuk daerah pemukiman dan tempat usaha.......
B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimana urutan takson dari jambu biji ?
2.      Bagaimana morfologi dari jambu biji ?
3.      Bagaimana anatomi dari jambu biji ?
4.      Apa saja organ sekunder yang di miliki oleh jambu biji ?
5.      Apa khasiat dari jambu biji ?
C.    Tujuan
Makalah ini bertujuan untuk memberikan pembahasan agar manusia bisa mengelola lingkungan hidup dengan baik, dan bisa menyusun deskripsi lengkap sebuah jenis tumbuhan, mengenal dan mengetahui seluk beluk tumbuhan sehingga kesadaran untuk lebih mencintai lingkungan bisa meningkat dan direalisasikan dalam kehidupan nyata.

BAB II
PEMBAHASAN

A.    Urutan takson jambu air (Psidium guajava L)
Kindom       : Plantae
Divisio         : Spermatophyta
Kelas           : Dicotylopsida
Ordo            : Myrtales
Family         : Myrtaceaea
Genus          : Psidium
Spesies        : Psidium guajava
Ciri – Ciri    : Penghasil Buah – Buahan 
B.     Morfologi jambu biji
1.      Akar (Radix)
Adalah bagian pokok yang nomor tiga setelah batang dan daun bagi tumbuhan yang tubuhnya telah merupakan kormos dan pada jambu biji ini, sistem perakarannya adalah sistem akar tunggang, karena akar lembaganya terus tumbuh menjadi akar pokok yang bercabang-cabang menjadi akar-akar yang lebih kecildan akar pokok yang berasal dari akar lembaga disebut akar tunggang (radik primaria)
            Di lihat dari percabangannya dan bentuknya:
Jambu biji memiliki akar tunggang yang bercabang (ramosus) yang bentuknya kerucut panjang,tumbuh lurus kebawah,bercabang cabang banyak dan cabang-cabangnya bercabang lagi.sehingga memberi kekuatan yang lebih besar pada batang,dan juga daerah perakaran menjadi amat luas,hingga dapat menyerap air dan zat-zat makanan yang lebih banyak.
2.      Batang (caulis)
Tumbuhan biji belah pada umumnya mempunyai batang yang di bagian bawahnya lebih besar dan keujung semakin mengecil,jadi batangnya dapat di pandang sebagai suatu kerucut atau limas yang amat memanjang dan mempunyai percabangan.
-          Bentuk cabang pada jambu biji yaitu berkayu dan permukaannya licin dan terlihat lepasnya kerak (bagian kulit yang mati)
-          Arah tumbuh batangnya tegak lurus (erectus)
-          Jambu biji memiliki cabang sirung pendek (virgula atau virgula sucre scens) yaitu cabang – cabang kecil dengan ruas – ruas yang pendek yang selain daun juga merupakan pendukng bunga dan buah
-          Arah tumbuh cabangnya.
3.                  Daun (folium)
Merupakan suatu bagian yang penting, yang berfungsi sebagai alat pengambilan zat – zat makanan (reabsorbsi), asimilasi transpirasi dan respirasi.
Daun jambu biji tergolong daun tidak lengkap karena hanya terdiri dari tangkai dan helaian saja disebut daun bertangkai.
Sifat – sifat daun yang di miliki oleh jambu adalah sebagai berikut :
a.      Bangun daun (Circumscription)
Dilihat dari letak bagian terlebarnya jambu biji bagian terlebar daunya berada ditengah – tengah dan memiliki bangun jorong karena perbandingan panjang : lebarnya adalah ½ - 2 : 1
b.      Ujung (epex)
Jambu biji memiliki ujung yang tumpul tepi daun yang semula masih agak jauh dari ibu tulang, cepat menuju kesuatu titik pertemuan membentuk sudut 900
c.       Pangkal (basis folii)
Karena tepi daunnya tidak pernah bertemu, tetapi terpisah oleh pangkal ibu tulang / ujung tangkai daun, maka pangkal dari daun jambu biji ini, adalah tumpul (obtusus)
d.      Susunan tulang – tulang daun (nervation atau vanation)
Daun jambu biji memiliki pertumbuhan daun yang menyirip (penninervis) yang mana daun ini memiliki satu ibu tulang yang berjalan dari pangkal ke ujung dan merupakan terusan tangkai daun dari ibu tulang kesamping, keluar tulang – tulang cabang, sehingga susunannya mengingatkan kita kepada susunan sirip – sirip pada ikan.
e.       Tepi daun (margo)
Jambu biji memiliki tepi daun yang rata (integer)
f.       Daging daun (intervinium)
Sifat – sifat lain yang perlu diperhatikan antara lain :
1.      Warna
→ hijau
2.      Permukaan daun
Pada umumnya warna daun pada sisi atas tampak lebih hijau licin dan mengkilat jika di bandingkan dengan sisi bawah karena lapisan atas lebih banyak terhadap warna hijaunya, jambu biji memiliki permukaan daun yang berkerut (rogosus)

Daun jambu biji mengandung total minyak 6% dan minyak atsiri 0,365% [Burkill, 1997], 3,15% resin, 8,5% tannin, dan lain-lain. Komposisi utama minyak atsiri yaitu ±-pinene (Gambar 3.), ²-pinene limonene, men- thol, terpenyl acetate, isopropyl alco- hol, longicyclene, caryophyllene, ²- bisabolene, caryophyllene oxide, ²- copanene, farnesene, humulene, selinene, cardinene and curcumene [Zakaria, 1994]. Minyak atsiri dari daun jambu biji juga mengandung nerolidiol, ²-sitosterol, ursolic, crategolic, dan guayavolic acids. Selain itu juga mengandung minyak atsiri yang kaya akan cineol dan empat triterpenic acids sebaik ketiga jenis fla-vonoid yaitu; quercetin, 3-L-4-4- arabinofuranoside (avicularin) (Gambar 4.) dan 3-L-4-pyranoside dengan aktivitas anti bakteri yang tinggi Oliver-Bever, 1986].
C.    Organ sekunder / aksesoris
1.      Bunga
Pada tumbuhan biji bunga merupakan alat perkembangan generatif, yang mana pada bunga inilah terdapat bagian yang setelah terjadi peristiwa yang disebut persarian (penyerbukan) dan pembuahan akan menghasilkan bagian tumbuhan yang di sebut dengan buah.
Bunga pada jambu biji terdiri dari kelopak dua mahkota yang masing – masing terdiri atas 4 – 5 daun berkelopak dan sejumlah daun mahkota yang sama, dan tidak merapat memiliki benang sari yang banyak dan berkelopak, berhadapan dengan daun – daun mahkota memiliki tangkai sari dengan warna yang cerah bakal buah tenggelam dan mempunyai satu tangkai putik.

Bunga tunggal terletak di ketiak daun, bertangkai. Perbungaan terdiri 1 sampai 3 bunga. Panjang gagang perbungaan 2 cm sampai 4 cm. Bunga banci dengan hiasan bunga yang jelas dapat dibedakan dalam kelopak dan mahkota bunga, aktinomorf/zigomorf, berbilangan 4. Daun mahkota bulat telur terbalik, panjang 1,5-2 cm, putih, segera rontok. Benang sari pada tonjolan dasar bunga yang berbulu, putih, pipih dan lebar, seperti halnya tangkai putik berwarna seperti mentega. Tabung kelopak berbentuk lonceng atau bentuk corong, panjang 0,5 cm. pinggiran tidak rontok (1 cm panjangnya). Tabung kelopak tidak atau sedikit sekali diperpanjang di atas bakal buah, tepi kelopak sebelum mekar berlekatan menjadi bentuk cawan, kemudian membelah menjadi 2-5 taju yang tidak sama.bulat telur, warna hijau kekuningan. Bakal buah tenggelam, dengan 1-8 bakal biji tiap ruang.

2.      Buah
Jambu biji memiliki buah sejati tunggal artinya. Buah ini terjadi dari satu bunga dengan setu bakal buah saja dan memiliki lebih dari satu biji.
Jambu biji termasuk dalam buah sejati tunggal yang berdaging (curnosus) dab bentuk buahnya bulat.
Jambu Biji (Psidium guajava) banyak tersebar di Asia Tenggara termasuk Indonesia, sampai Asia Selatan, India dan Srilangka. Jambu biji termasuk tanaman perdu dan memiliki banyak cabang dan ranting; batang pohonnya keras. Permukaan kulit luar pohon jambu biji berwarna coklat dan licin. Apabila kulit kayu jambu biji tersebut dikelupas, akan terlihat permukaan batang kayunya basah. Bentuk daunnya umumnya bercorak bulat telur dengan ukuran yang agak besar. Bunganya kecil-kecil berwarna putih dan muncul dari balik ketiak daun. Tanaman ini dapat tumbuh subur di daerah dataran rendah sampai pada ketinggian 1200 meter diatas permukaan laut. Pada umur 2-3 tahun jambu biji sudah mulai berbuah. Bijinya banyak dan terdapat pada daging buahnya.
Jambu biji ini akrab juga dengan nama Psidium guajava (Inggris/Belanda), Jambu klutuk, Bayawas, tetokal, Tokal (Jawa); Jambu klutuk, Jambu Batu (Sunda), Jambu bender (Madura). (11 January 2006).
  • Kandungan Kimia
Buah, daun, dan kulit batang pohon jambu biji mengandung tanin, sedang pada bunganya tidak banyak mengandung tanin. Daun jambu biji juga mengandung zat lain kecuali tannin, seperti minyak atsiri, asam ursolat, asam psidiolat, asam kratogolat, asam oleanolat, asam guajaverin dan vitamin. Kandungan buah jambu biji (dalam 100 gr), yaitu Kalori 49 kal; Vitamin A 25 SI; Vitamin B1 0,02 mg; Vitamin C 87 mg; Kalsium 14 mg; Hidrat Arang 12,2 gram; Fosfor 28 mg; Besi 1,1 mg; Protein 0,9 mg; Lemak 0,3 gram; dan Air 86 gram. ( IPTEKnet,  15 Januari, 2007).
Diantara berbagai jenis buah, jambu biji mengandung vitamin C yang paling tinggi dan cukup mengandung vitamin A. Dibanding buah-buahan lainnya seperti jeruk manis yang mempunyai  kandungan vitamin C 49 mg/100 gram bahan, kandungan vitamin C  jambu biji 2 kali lipat. Vitamin C ini sangat baik sebagai zat  antioksidan. Sebagian besar vitamin C jambu biji terkonsentrasi pada kulit dan daging bagian luarnya yang lunak dan tebal. Kandungan vitamin C jambu biji mencapai puncaknya menjelang matang.  Selain pemasok andal vitamin C, jambu biji juga kaya serat, khususnya pectin (serat larut air), yang dapat digunakan untuk bahan pembuat gel atau jeli. Manfaat pectin lainnya adalah untuk menurunkan kolesterol yaitu mengikat kolesterol dan asam empedu dalam tubuh dan membantu pengeluarannya. Penelitian yang dilakukan Singh Medical Hospital and Research center Morrabad, India menunjukkan jambu biji dapat menurunkan kadar kolesterol total dan trigliserida darah serta tekanan darah penderita hipertensi essensial.
Kandungan gizi  dalam 100 gram jambu biji disajikan pada tabel 1 sbb :
      Tabel  1. Kandungan Gizi jambu biji  dalam 100 gram BDD.
Kandungan
Jumlah
Kandungan
Jumlah
Energi
49,00 kal
Vitamin A
25  SI
Protein
0,90 gr
Vitamin B1
0,05 mg
Lemak
0,30 gr
Vitamin B2
0,04 mg
Karbohidrat
12,20 gr
Vitamin C
87,00 mg
Kalsium
14,00 mg
Niacin
1,10 mg
Fosfor
28,00 mg
Serat
5,60 gr
Besi
1,10 mg
Air
86 gram


Bagian yg dapat dimakan
82 %
Menurut Anthony C. Dweck (2001) buah jambu biji dapat dijadikan
sebagai obat alternatif karena mengandung berbagai zat yang Info Ristek Vol. 4 No. 3/2006 3 berfungsi sebagai penghambat berbagai jenis penyakit, diantaranya jenis flavonoid, minyak atsiri, dan juga terdapat saponin berkombinasi dengan asam oleanolat., Morin-3-O- ±-L-lyxopyranoside, dan morin-3-O-±- Larabopyranoside dan flavonoid, guaijavarin (Gambar 1), dan querce- tin (Gambar 2).




Buah buni bundar, berbiji banyak. Termasuk buah sejati tunggal yang berdaging. Lapisan luar tipis agak menjangat atau kaku dan lapisan dalam yang tebal, lunak dan berair. Biji-bijinya terdapat bebas dalam bagian yang lunak itu. Bagian muda berambut dan berwarna hijau tua. Kalau masak berwarna kuning, berdaging yang menyelimuti biji-biji. Bentuk peer atau bentuk bulat terbalik, berwarna kuning, panjang 5-8,5 cm,daging buah putih kekuningan atau merah muda.
D.      ANATOMI JAMBU BIJI
a.       Baik akar maupun batang mempunyai kambium, hingga akar maupun batangnya memperlihatkan pertumbuhan menebal sekunder.
b.      Pada akar sifat radial berkas pengangkutnya hanya nyata pada akar yang belum mengadakan pertumbuhan memebal.
c.       Pada batang, berkas pengangkutan tersusun dalam lingkaran dengan xilem di sebelah dalam dan floem di sebelah luar, di antaranya terdapat kambium, jadi berkas pengangkutan bersifat kolaterral terbuka kadang-kadang bikolateral. Anatomi yang khas adalah tedapatnya floem dalam kayu (floem intraxiler)
  1. Anatomi daun
Epidermis atas : terdiri dari 1 lapis sel, pipih, terentang tangensial, bentuk poligonal, dinding antiklinal lurus, tidak terdapat stomata. Epidermis bawah : sel lebih kecil, pipih, terentang tangensial, bentuk poligonal, dinding antiklinal lurus. Stomata: Tipe anomositik, banyak terdapat pada permukaan bawah. Rambut penutup : Terdapat pada kedua permukaan, lebih banyak pada permukaan bawah, bentuk kerucut ramping yang umumnya agak bengkok, terdiri dari 1 sel, berdinding tebal, jernih, panjang rambut 150 µm, pangkal rambut kadang-kadang agak membengkok, lumen kadang-kadang mengandung zat berwarna kuning kecoklatan. Jaringan air : Terdapat di bawah epidermis atas, terdiri dari 2 sampai 3 lapis sel yang besar, jernih dan tersusun rapat tanpa ruang antar sel. Idioblas : terdapat di beberapa tempat, berisi hablur kalsium oksalat berbentuk roset yang besar dan bentuk prisma. Kelenjar minyak : Rongga minyak bentuk lisigen besar, terdapat lebih banyak di bagian bawah dari pada di bagian atas. Jaringan palisade : Terdiri dari 5 sampai 6 lapis sel, terletak di bawah jaringan air, 2 lapis sel yang pertama lebih besar dan mengandung lebih banyak zat hijau daun, lapisan-lapisan berikutnya berongga lebih banyak.

  1. Anatomi batang
Floem intraxyler. Selaput kayu yang utama membentuk lebih sedikit silinder lengkap, dari floem internal juga membentuk suatu lapisan yang berlanjut. Floem internal kebanyakan di dalam tumbuhan, jarang suatu kambium muncul di dalam xilem primer dan kecil jumlah floem sekunder internal dibentuk. Parenkim bersama-sama dengan apa yang ada pada daerah protoxilem, membentuk daerah perimedullary.
  1. Anatomi Akar
Akar, endodermis biasanya paling nyata pada akar. Endodermisnya tetap dalam bentuk primer dan ditinggalkan bersama dengan korteks pada waktu perkembangan penebalan sekunder dan peridem. Stele lebih nyata daripada korteks dalam akar dibanding dengan yang terdapat dalam batang.
Fisiologi
Termasuk dalam tanaman C3
Kandungan Kimia
Daun : minyak atsiri, tri terpenoid, leukosianidin, kuersetin, resin, zat samak dan minyak lemak
Buah : pinena, humelena, selinena, hepaena, dan kadinena
E.     khasiat
Pada jambu biji mengandung tannin, yang menimbulkan rasa sepat pada buah yang berfungsi untuk memperlancar sistem pencernaan, sirkulasi darah, dan berguna untuk menyerang virus. Jambu biji juga mengandung kalium yang berfungsi meningkatkan keteraturan denyut jantung, mengaktifkan kontraksi otot, mengatur pengiriman zat-zat gizi lainnya ke sel-sel tubuh, mengendalikan keseimbangan cairan pada jaringan dan sel tubuh  serta menurunkan kadar kolesterol total dan trigliserida darah, serta menurunkan tekanan darah tinggi (hipertensi). Menurut Dr. James Cerda  dengan memakan jambu biji 0,5 – 1 kg /hari selama 4 minggu resiko terkena penyakit jantung dapat berkurang sebesar 16 %. Dalam jambu biji juga ditemukan likopen yaitu zat nirgizi potensial lain selain serat. Likopen adalah karatenoid (pigmen penting dalam tanaman) yang terdapat dalam darah (0,5 mol per liter darah) serta memiliki aktivitas anti oksidan. Riset-riset epidemologis likopen pada studi yang dilakukan peneliti Itali, mencakup 2.706 kasus kanker rongga mulut, tekek, kerongkongan, lambung, usus besar dan dubur, jika mengkonsumsi likopen yang meningkat, khususnya pada jambu biji yang daging buahnya berwarna merah, berbiji banyak dan berasa manis mempunyai efek memberikan perlindungan pada tubuh dari beberapa jenis kanker.
BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Secara morfologi dapat diketahui bahwa jambu biji, memiliki :
Ø  Akar tunggang
Ø  Bentuk batangnya berkayu, permukaannya licin dan terlihat terlepasnya kerak arah, tumbuh batangnya tegak lurus memiliki cabang sirung pendek (virgula)
Ø  Jambu biji memiliki bangun daun jorong, ujung daun pangkalnya sama – sama tumpul dan memiliki pertulangan daun menyirip dengan tepi daun yang rata.
Secara anatomi
B.     Saran
Semakin berkemangnya masa, yang menyebabkan menipisnya rasa kecintaan dan rasa memiliki pada lingkungan maka yang bisa kami sarankan
1.      Tingkatkan dan kepedulian kita pada lingkungan terutama pada tumbuh – tubuhan, karena rusak dan baiknya lingkungan tergantung pada manusianya sendiri.
2.      Berhati – hatilah dalam mengelola lingkungan hidup. Jangan menebangi tumbuhan begitu saja untuk daerah pemukiman dan tempat usaha adakanlah reboisasi !
3.      Dalam penulisan makalah ini tentunya masih banyak kekurangan, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran bagi pembaca untuk penyempurnaan makalah ini.






DAFTAR PUSTAKA

Tjitrosoepomo, gembong. 2007. Morfologi Tumbuhan Yogyakarta : Gadjah Mada University Pers
Tjitrosoepomo, gembong. 2007. Taksonomi tumbuhan yogyakarta: Gadjah Mada University Pers.
Dra. Emma S. Wirakusumah, MSc ( Buah dan sayur untuk terapi).
Ditjen Tanaman Pangan dan Hortikultura, 1996.





4 komentar:

Anonim mengatakan... Reply Comment

makasih bgt buat infonya..
sgt brguna buat saya..
:)

Terima Kasih Atas Komentarnya di Blogeh Qari.
Unknown mengatakan... Reply Comment

wah.terimakasih sungguh...hehe...GBu...info yang mencerahkan...

Terima Kasih Atas Komentarnya di Blogeh Qari.
amel full stars mengatakan... Reply Comment

maaf mau tanya, apa perbedaan varietas nya tanaman jambu biji merah dan putih. kandungan mana yang lbh besar tanin nya.

trima kasih.

Terima Kasih Atas Komentarnya di Blogeh Qari.
amel full stars mengatakan... Reply Comment

maaf mau tanya, apa perbedaan varietas nya tanaman jambu biji merah dan putih. kandungan mana yang lbh besar tanin nya.

trima kasih.

Terima Kasih Atas Komentarnya di Blogeh Qari.

Posting Komentar

Silahkan tulis komentar anda, kita sharing bersama ......!!! Sertakan Web, Blog, Facebook Atau Jejaring lainnya......!!!! Thaks Before .......

Template by : dinQari it-punya.blogspot.com