Hacking, antara Kreativitas dan Cyber Crime

Halo kawan-kawan, ketemu lagi ma Liverpuldian Pamekasan. Lama udah gak corat-coret di blog. Langsung aja ke TKP. Sesuai dengan judul yang saya berikan, kali ini kita akan bicarakan sedikit banyak masalah HACKING.

Hacking punya konsep awal (kayak mau nyusus Skripsi aja),,,,,,,,,, he he,,, yaitu "Saat gerbang terbuka lebar, tibalah smerupahan ungkapan/ julukan bagi  programmer yang mampu membuat sebuah aplikasi atau sebuah alogaritma pemecahan masalah yang lebih baik dari pada yang telah dirancang bersama. Lebih luas dari itu Hacker adalah orang yang bisa mengatasi keterbatasan dengan cara yang lebih baik dan sederhana -bahkan terkesan unik-. Namun, mindside dari kebanyakan masyarakat, Hacker adalah 'jahat', 'melanggar hukum', 'tidak toleran' dan seabrek pengertian jelek lainnya. Seiring berlalunya waktu, makna dari Hacking mulai meluas -bahkan menyalahi- dari makna yang sebenarnya.

Seorang Hacker memiliki pola pikir yang mantap dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahan seputar logika dan analisa. Hal ini yang banyak membuat Hacker melabelisasi diri sebagai seorang 'NERD'. Prinsip serupa yang dilakukan sebagai lompatan sosial dimana kurangnya penghargaan masyarakat akan 'jiwa/perilaku' Hacker itu sendiri.

Bagi saya Hacking tidak hanya tergantung dalam konteks komputer, software Hacking, kernel Hacking, hardware Hacking. Namun dalam konteks dunia. Dunia adalah tempat yang indah untuk Hacking. Perhatikan dunia, ambil suatu permasalahan dan mulai cari cara untuk mengatasinya dengan lebih baik. Dan yang paling penting adalah bahwa hacking tidak hanya bernilai cyber crime, kejahatan, melanggar hukum dan keburukan lainnya, sangat banyak hal positif yang didapat dari para Hacher